Breaking News
recent

5 Cara Memperjuangkan Cinta Walaupun Banyak Polisi Tidur



Banyak Polisi Tidur, Tetapi Bukan Berarti Cinta Tidak Dapat Diperjuangkan

“Cinta itu butuh diperjuangkan”

Begitu kata pujangga-pujangga kelas kakap sedari dulu.

Bak jalanan di komplek pemukiman dirimu bernaung, pastilah sebuah kisah cinta memiliki banyak polisi tidur yang terkadang membuatmu naik pitam, atau bahkan ragu atas pilihanmu untuk bermukim di situ.

Tunggu dulu! Tak selamanya jalan tikus adalah penyelesaian terbaik untuk menghindari eksistensi para polisi tidur. Percayalah, polisi tidur dalam konteks hubungan jangka panjang, sesungguhnya memiliki peran penting layaknya polisi kebanyakan, yaitu sebagai pengawas hubungan. Fungsinya? Untuk membuat hubunganmu jauh lebih baik lagi. Hal tersebut bergantung sekali dengan cara untuk melewatinya.

Jadi, bagaimana cara memperjuangkan cinta walaupun banyak ‘polisi tidur’ nya?

1. Ekspektasi: jalan tol, realita: mendaki gunung lewati lembah

Jika kamu berkekspektasi bahwa di dalam suatu hubungan pastilah selalu berjalan mulus bak jalan tol, sepertinya kamu harus banting setir pemikiran itu. Apalagi kamu berpikir bahwa pasanganmu akan selalu menunjukkan ‘sisi baik’ nya. Permasalahan akan silih berganti, pasanganmu pun juga memiliki kekurangan yang bisa muncul sewaktu-waktu.

Mari ketemu ditengah jalan! Jadilah pasangan yang fleksibel dan dapat melihat masalah secara luas. Komunikasikan kepada pasanganmu batasan-batasan yang kamu bisa tolerir dan tidak, begitupun dengan dia. Dijamin: AMPUH.
2. “Nggak papah” versi perempuan vs versi laki-laki

Kata-kata maut yang sering terlontar jika ditodong pertanyaan jebakan batman ini, ternyata mempunyai makna ganda, tergantung siapa yang melontarkannya.

Perempuan: Gapapah *Menurut lo???? Lo ga salah???

Laki-laki: Gapapah = tidak perlu khawatir

Intinya, masalah salah menangkap makna seringkali membuat kamu atau pasangan pusing kepala!

Mari ketemu ditengah jalan! Kenali ciri-ciri si pasangan ketika muncul indikasi-indikasi tidak baik dalam hubungan. Bicarakan dengan baik-baik dan selesaikan dengan kepala dingin adalah wajib hukumnya.

3. Tak hanya persebaran mie instan yang dari Sabang sampai Merauke, pasanganmu juga!

Perbedaan suku seringkali diasosiasikan dengen perbedaan tabiat, kebiasaan dan cara pengambilan keputusan. Sebagai orang Indonesia yang memiliki berbagai macam kebudayaan, seringkali hal ini menjadi masalah yang krusial.

Mari ketemu ditengah jalan! Kenali rules dasar yang dimiliki oleh suku dari pasanganmu dan tanyakan kebiasaan-kebiasaannya dengan keluarga besarnya. Ingat! Malu bertanya, sesat di jalan.

4. Sama seperti membuat polisi tidur, menikah pun juga butuh biaya!

Untukmu yang sudah mencoba untuk serius, hal ini sangatlah PENTING untuk ditelaah lebih lanjut. Seringkali di dalam hubungan, permasalahan muncul karena faktor finansial. Kebutuhanmu saja sudah banyak, bagaimana ditambah dengan kebutuhan pasanganmu dan anak anakmu nanti?

Mari ketemu ditengah jalan! Ekspektasimu tentang kehidupan finansialmu harus dikemukakan dua arah. Tapi ingat, jangan paksakan keadaan! Kebahagiaan tak datang hanya dari kehidupan yang mewah, kok! Yang terpenting adalah, pastikan hidupmu bersamanya secara finansial: aman.

5. Restu mamah papah kamu dan mamah papah si dia

Wah ini adalah faktor paling berbahaya dari semua aspek yang ada. Kalau masalah ini tidak bisa dipecahkan, perang dunia ke III bisa muncul ke permukaan!

Mari ketemu ditengah jalan! Pastikan keluarga dari kedua belah pihak memiliki interaksi yang baik sebelum melangkah lebih jauh. Minimal, kamu sudah mengenalkan si pasangan dengan orang tua, begitupun juga sebaliknya. Jika ada keluargamu yang tidak menyetujuinya, kemukakan pendapatmu dan apa saja aspek yang kamu pikirkan. Namun, jika kamu sudah berusaha dan masih ada pihak yang belum menerima, maka… Pikirkanlah dua kali dengan keputusanmu untuk melangkah lebih jauh.

Ingat, polisi tidur bukanlah jurang dari suatu hubungan. Jadi kamu tak perlu takut akan sepak terjangnya di dalam hubunganmu dan dia.

Kamu adalah tipe pejuang, namun belum memiliki pasangan? Sepertinya kamu butuh berpetualang di lahan luas yang belum kamu jamah, deh!





Ririz Sukmadhani


An aspiring psychologist who firstly graduated as a love expert. Of course, by experience.
SJ

SJ

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.