Breaking News
recent

Kursus Setir Trauma Cinta



Karena Real Love Butuh Kemauan, Bukan Dua atau Tiga Pedal!

Jika kamu termasuk dalam orang yang sudah tidak percaya lagi cinta, membakar foto mantan sambil mendengar lagu Rinto Harahap, bahkan sampai mengutuk kisah Cinta dan Rangga ada baiknya kamu ikut Kursus Setir Trauma Cinta. Di kursus setir ini kamu akan diajak untuk mengenal rem ekspektasi, kopling kasih sayang, dan gas pelaminan.

Kenapa kursus ini penting? Karena cinta memang butuh rem, gas, dan kopling. Ingat real men use three pedals, tapi real love hanya butuh kemauan. Kursus ini ditujukan untuk kamu yang sudah lelah dengan cinta.

Lewat kursus ini kamu tak akan lagi menabrak mantan yang salah, ditilang polisi cinta, dan tentunya membantumu mendapat SIM alias Surat Izin Mertua! Saatnya kencangkan sabuk pengamanmu dan baca dulu formulir kursus ini:

1. Sebagai Persiapan Move On, Jangan Lupa Ganti Persneling Mundur


Maju ke depan itu gampang, tapi mundur ke belakang butuh keahlian. Lha kan mau move on kenapa malah mundur? Tenang. Dengan mundur dan mengambil nafas sejenak kita bisa mengevaluasi kesalahan kita di mana. Ingat perjalanan cinta itu bukan seperti panitia pensi SMA yang jarang bikin rapat evaluasi. Kita harus evaluasi dulu apa kesalahan kita, kenapa bisa terjadi, dan apa rencana kita memperbaikinya. Baru bisa tancap gas lagi.

2. Perlahan Mulai Hubungan, Masuk Gigi Satu Dulu



Setelah gagal dalam hubungan kebanyakan kita langsung ingin segera bisa memiliki hubungan baru. Pasang gigi satu dengan cara curhat ke teman, konsultasi dengan keluarga, lihat lagi tujuan besarmu. Setelah jalan stabil baru kita bisa jalan lebih kencang. Surat Izin Mertua (SIM) tak bisa lewat jalan nyogok, ia hanya akan kita dapatkan kalau hati kita sudah tenang.

3. Kelola Ekspektasi, Isi Bensin Tidak Harus Full



Semangat bangkit dari trauma cinta itu seperti bensin, tak perlu langsung diisi full. Mengisi bensin full berarti butuh ongkos lebih, mengisi semangat cinta full berarti mengelola ekspektasi maksimal. Kita harus mengisi ekspektasi perlahan, Jangan lagi langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, ekspektasi berlebih tak hanya akan membuat kita kembali jatuh tapi juga memperlebar luka kita. Luka tabrakan bisa diobati dengan BPJS, luka hati bahkan Mario Teguh pun kesulitan. Jadi hindarilah!

4. Agar Fokus Pada Pasangan, Hindari Jalan Three in One


Kemacetan terjadi karena kita tidak mau saling berbagi tumpangan, tapi kegagalan cinta terjadi karena kita selalu ingin berbagi cinta. Mencegah kemacetan dibuatlah three in one, mencegah kegagalan cinta hindarilah three in one hati. Cari satu penumpang tetap di hatimu dan fokuslah pada calon pasanganmu. Fokus, fokus, dan fokus akan membantumu menemukan cinta kembali. Jangan bagi cintamu, karena hatimu bukan jalur three in one!

5. Tak Ada Garis Finish, Yang Ada Janur Melengkung



Jangan bayangkan mengobati hatimu yang trauma itu seperti balap mobil. Yang penting cepat, segera masuk finish, dan angkat piala, salah total! Kursus ini tidak punya garis finish, tapi punya tujuan, tujuannya sederhana: janur kuning melengkung bertuliskan namamu dan pasanganmu. Menuju janur kuning itu bukan soal cepat-cepatan, tapi soal konsistensi dan komitmen. Jika kamu membaca formulir kursus ini dengan baik kamu pasti akan sampai ke janur kuning!

Setelah membaca formulir ini saatnya kamu untuk mendaftar kursus ini. Biaya pendaftarannya berapa? Gratis!

Dengan mendaftar kursus ini kamu bisa mencari calon penumpang di hatimu. Kini saatnya kencangkan sabuk pengaman, lepas kopling dan gas perlahan, masukan porsneling ke gigi satu, siapkan hati, dan sambut janur kuning di depan!






#SelamatkanJomblo

Ardi Wilda

Sidekick yang percaya cinta itu perjalanan, bukan tujuan
SJ

SJ

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.